Tugas I Softskill
KEWIRAUSAHAAN
Nama : Baskoro Adhi Nugroho
NPM :
31410334
Kelas :
4id03
Jurusan : Teknik Industri
Fakultas : Teknologi Industri
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Kewirausahaan
yang sering dikenal dengan sebutan entrepreneurship berasal dari Bahasa
Perancis secara yang diterjemahkan harfiah adalah perantara, diartikan sebagai
sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karsa
serta karya atau mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras
dan kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal.
Kewirausahaan
berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti
perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau
pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalan kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995,
dicantumkan sebagai berikut ini:
a. Wirausaha adalah
orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku, potensi dan operasinya usaha serta
memasarkannya ke dalam masyarakat luas. Dalam Lampiran Keputusan Menteri Koperasi
dan Pembinaan Pengusaha dalam kemampuannya dalam kewirausahaan.
b. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku
dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Jadi
wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha atau kegiatan sendiri
dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk
kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha
atau kegiatan.
Sumber:
1.
fitrian.staff.gunadarma.ac.id/…/Kewirausahaan+berasal+dari+kata+wi…
Wirausahawan
menciptakan sebuah bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk
tujuan mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang
signifikan dan sumber daya yang diperlukan. Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI)
mendefinisikan wirausahawan sebagai “orang yang pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya.
Sikap
dan jenis perilaku wirausaha
Ciri dan sifat watak
seorang wirausahawan , dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang
dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari. Sikap dan jenis perilaku wira
usaha adalah sebagai berikut:
1.
Disiplin
Dalam
melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang
tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen
wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat
menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja
dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang
dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala
yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan
terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan
wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut
akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi
terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan
kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan
kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
2. Komitmen tinggi
2. Komitmen tinggi
Komitmen adalah
kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap
dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang
wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif
(berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat
dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan
dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain
terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan
konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan,
penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang
teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata
konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari
konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya
tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
3. Jujur
Kejujuran
merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang
wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.Kejujuran mengenai
karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai
promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan
dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk
yang dilakukan olehwirausahawan.
4.
Kreatif dan Inovatif
Untuk
memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh
cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan
produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif
umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.] Justru
seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia
usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif
5.
Mandiri
Seseorang
dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan
baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau
bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan
dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan.]Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap
mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
6.
Realistis
Seseorang
dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau realita
sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan
maupun tindakan dan perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang
berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena
wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan
keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi
terhadap masukan-masukan atau sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan
tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
Sumber:
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Wirausahawan
2. Kasmir: “Ciri-ciri Wirausaha”, ‘’Kewirausahaan’’, halaman 27-28. Alfabeta, 2007
2. Kasmir: “Ciri-ciri Wirausaha”, ‘’Kewirausahaan’’, halaman 27-28. Alfabeta, 2007
Secara
sederhana arti wirausahawan (entrepreneur)
adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam
berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri
dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi
tidak pasti. Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan
penemuan-penemuan baru sepertimesin uap, mesin pemintal, dan lain-lain. Tujuan
utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan
kreativitas. Keuntungan dan kekayaan dari wirausahawan bukan tujuan utama.
Karakteristik
seorang wirausahawan menurut Mc Clelland, adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab dalam penggunaan sumber daya
maupun tanggung jawab dalam berwirausaha (harus mawas diri).
b. Selalu berambisi mencari peluang agar bisa
mencapai tujuan. Pencapaian tujuan tetap musti ada peluang.
c. Tahan terhadap resiko dan dalam ketidakpastian.
Wirausaha harus mentransfer resiko itu ke tempat yang lain.
d. Anda musti percaya diri, harus optimis atas kemampuannya
untuk menjadi berhasil.
e. Kreatifitas.
f. Kita musti memberikan umpan balik dan belajar
dari kegagalan.
g. Berorientasi pada hasil di masa depan.
h. Kemampuan dalam kepemimpinan, wirausaha harus
terus maju
i. Belajar dari kegagalan.
j. Menggunakan kekuatan penuh.
Karakteristik seorang wirausahawan
menurut Mc Clelland dengan n Ach tinggi, adalah sebagai berikut:
a. Lebih banyak dimiliki oleh golongan
menengah ke atas.
b. Memiliki memori yang lebih baik pada tugas.
c. Lebih aktif di kegiatan kampus dan sosial.
d. Lebih resisten terhadap tekanan sosial.
e. Pekerja keras.
b. Memiliki memori yang lebih baik pada tugas.
c. Lebih aktif di kegiatan kampus dan sosial.
d. Lebih resisten terhadap tekanan sosial.
e. Pekerja keras.
Sumber :
1. http://lembutambun.blogspot.com/2011/04/karakteristik-seorang-wirausahawan-yang.html
2. images.joeliarahma.multiply.multiplycontent.com/…/25…
3. http://www.scribd.com/doc/66793571/wirausaha
2. images.joeliarahma.multiply.multiplycontent.com/…/25…
3. http://www.scribd.com/doc/66793571/wirausaha
Tiga kebutuhan
dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu:
1. Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH adalah
motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai
prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi
menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik
dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
2. Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)
Kebutuhan untuk
Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk
berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan
keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap
persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang
tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang
tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi
karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam
bekerja atau mengelola organisasi.
3. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan
Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang
lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak
akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
Sumber:
Sumber-sumber
gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, adalah sebagi berikut:
1. Kebutuhan
akan sumber penemuan, pengembangan material berdasarkan tempat dan waktu.
2. Berdasarkan
hobby.
3. Mengamati
kecendrungan.
4. Manfaat
produk produk terhadap bukan sasarannya.
5. Pemanfaatan
produk dari produk perusahaan lain.
Sumber:
1.
modalholong.files.wordpress.com/…/bab-iii-identifikasi-pluang-usah…
Unsur dasar
analisa pulang pokok :
a. Biaya tetap.
b. Biaya
variabel.
c. Biaya total.
d. Pendapatan
total.
e. Keuntungan
atau laba (profit).
f. Kerugian.
g. Titik dari pulang
pokok.
h. BEP.
Sumber:
1.
modalholong.files.wordpress.com/…/bab-iii-identifikasi-pluang-usah…
Beberapa bentuk
kepemilikan perusahaan dan keuntungn juga kerugian, yaitu:
Dimiliki dan
dijalankan oleh 1 orang
Pemilik tidak
perlu membagi laba
Kongsi:
a) Ada
perjanjian tertulis
b)
Dimiliki 2 orang atau lebih
c) Umur
perusahaan terbatas
d)
Pemilikan bersama atas harta
e) Ikut
serta dalam manajemen dan pembagian laba
a)
Perusahaan dengan badan hukum
b)
Kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki
c)
Pemilikan dapat berpindah tangan
d)
Eksitensi relatif lebih stabil atau permanen
sumber:
elearning.gunadarma.ac.id/.../bab9-sumber_daya_manusia_bagi_organis...
langkah-langkah dalam penyediaan sumber
daya manusia dan tahap-tahap proses seleksi adalah sebagai berikut ini.
1.Perekrutan.
2. Seleksi.
3. Pelatihan.
4. Penilaian.
Tahap-tahap proses seleksi adalah
sebagai berikut ini.
1. Penyaringan pendahuluan.
2. Wawancara pendahuluan.
3. Tes kecerdasan.
4. Tes bakat atau aptitude.
5. Tes kepribadian.
6. Rujukan presentasi.
7. Wawancara dianostik.
8. Pemeriksaan Kesehatan.
9. Penilaian Pribadi.
sumber:
elearning.gunadarma.ac.id/.../bab9-sumber_daya_manusia_bagi_organis...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar