Senin, 06 Januari 2014

Tugas II Softskill KEWIRAUSAHAAN

Nama              : Baskoro Adhi Nugroho
NPM               : 31410334
Kelas               : 4id03
Jurusan          : Teknik Industri
Fakultas         : Teknologi Industri
Mata Kuliah  : Kewirausahaan



          Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai tujuannya, proses menentukan dengan tepat apa yang dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan perencanaan organisasi adalah mempunyai dua maksud yaitu perlindungan dan kesepakatan (protective dan affirmative). Maksud dari protektif adalah meminimalisirkan resiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang saling berhubungan. Tujuan dari affirmatif adalah meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional.
Koontz O’Donnel menyatakan maksud perencanaan adalah : “untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan”

Kerugian dan Keuntungan Perencanaan

Keuntungan Perencanaan :
1.      Membantu wirausahawan berorientasi ke masa depan
2.      Koordinasi keputusan yang tidak dibuat sekarang tanpa adanya gagasan tentang bagaimana ia akan mempengaruhi keputusan yang harus dibuat besok
3.      Perencanaan menekan tujuan-tujuan organisasional sehingga wirausahawan secara konstan dalam pencapaian tujuan organisasi

Kerugian Perencanaan :
Penekanan pada program perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen sehingga manajemen harus membagi antara waktu yang digunakan untuk perencanaan dengan waktu yang digunakan untuk fungsi manajemen lainnya seperti pemgorganisasian, mempengaruhi dan pengawasan.
Sumber:
id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan‎
elearning.gunadarma.ac.id/.../bab10-perencanaan_organisasi_kewirausah..

Teori Organisasi Klasik
Henry Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Peranan Fayol dapat disejajarkan dengan Taylor, dua tokoh ini mengemukakan hal yang sama bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang harus diajarkan dan dipelajari oleh para manajer dan karyawan. Tapi kedua tokoh tersebut berbeda dalam titik perhatiannya, dimana Fayol menitikberatkan pada manjer tingkat bawah, sedangkan Taylor menitik beratkan pada manajer tingkat menengah dan atas.

Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur, dan fungsi ini dikenal sebai fungsionalisme
yaitu :
1.      Perencanaan
2.      Pengorganisasian
3.      Pemberian Perintah
4.      Pengkoordinasian
5.      Pengawasan

Fayol membagi enam kegiatan manajemen, yaitu :
1.      Teknik Produksi dan Manufakturing Produk
2.      Komersial
3.      Keuangan
4.      Keamanan
5.      Akuntansi
6.      Manajerial

Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :
1.      Division of Work
Adanya spesialisasi dalam pekerjaan, dimana dengan spesialisasi dapat meningkatkan efisiensi pelaksaan kerja.
2.      Authority and Responsibility
Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi. Tanggung jawab yaitu tugas dan fungsi yang harus dikerjakan, untuk ini diperlukan wewenang dari pihka diatasnya. Semua ini diperlukan sangsi agar dipatuhi oleh orang yang menerima.
3.      Discipline
Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama, disiplin ini sangat penting dalam tercapainya tujuan bersama, sebab tanpa ini tidak akan mencapai kemajuan.
4.      Unity of Command
Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan kebingungan dan saling lempar tanggung jawab. Bila ini dilanggar maka wewenang berkurang, disiplin terancam dan stabilitas goyah.
5.      Unity of Direction
Seluruh kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
6.      Subordination of Individual Interest to Generate Interest
Kepentingan seserang tidak boleh di atas kepentingan bersama/organisasi
7.      Remuneration
Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan. Kompensasi harus adil baik bagi karyawan maupun bagi pemilik.
8.      Centralization
Sentralisasi dan Desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.
9.      Scalar Chain (garis wewenang)
Prinsipnya mempermudah komunikasi antara pegawai yang setingkat.
10.  Order
Hendaknya setiap orang ditempatkan pada posisi yang tepat untuk mereka, berdasarkan pada kemampuan, bakat dan minatnya.
11.  Equity
Harus ada persamaan perlakuan dalam organisasi.
12.  Stability of Tenure Personnel
Turn over tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi.
13.  Initiative
Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya, walaupun ada kesalahan yang mungkin terjadi.
14.  Esprit The Corps
Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.

Sumber:


Keuntungan dari organisasi dalam bentuk pembagian tenaga kerja adalah:
1.      Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melakukan tugas pokok organisasi dan kelompok staf yang melakukan kegiatan penunjang.
2.      Asas spesialisasi yang ada dapat dilanjutkan menurut bakat bawahan masing-masing.
3.      Prinsip “the right man on the right place” dapat diterapkan dengan mudah.
4.      Koordinasi dalam setiap unit kegiatan dapat diterapkan dengan mudah.
5.      Dapat digunakan dalam organisasi yang lebih besar.
Keburukan dari organisasi bentuk pembagian tenaga kerja adalah:
1.      Pimpinan lini sering mengabaikan nasehat atau saran dari staf.
2.      Pimpinan staf sering mengabaikan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pimpinan lini.
3.      Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui’batas kewenangannya.
4.      Perintah lini dan perintah staf sering membingungkan anggota organisasi karena kedua jenis hirarki sering tidak seirama dalam memandang sesuatu.

Sumber:
elearning.gunadarma.ac.id/.../bab11-dasar_dasar_pengorganisasian.pdf?

Chaster I. Barnard
Dalam bukunya The Function of The Executive mengatakan bahwa organisasi merupakan sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan yang hendak dicapai. Fungsi utama manajemen yaitu perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Menurut teorinya yang diberi nama teori penerimaan mengatakan bahwa seorang bawahan akan menerima perintah hanya bila dia memahami dan mampu serta berkeinginan untuk mencapainya. Barnard adalah pelopor penggunaan pendekatan sistem. Garis pedoman dengan nama tindakan yang bisa diambil oleh seorang manajer bisa ditaati dan diterima. Menurut barnard adalah:
1. Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal oleh semua orang.
2.  Setiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui perintah atasan.
3. Lini komunikasi antara manajer dan bawahan bersifat langsung.
4. Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer.
5. Manajer memiliki ketrampilan komunikasi yang memadai.
6. Manajer mempunyai dan menggunakan lini komunikasi formal.
7. Rantai komando yang lengkap.



sumber:
Mukhyi, Muhammad Abdul., Imam Hadi Saputro (1995). Pengantar Manajemen Umum (Untuk STIE). Jakarta: Universitas Gunadarma.
elearning.gunadarma.ac.id/.../bab13-pengorganisasian_aktivitas_individ...‎





Tidak ada komentar:

Posting Komentar