“Tidak ada efek bagus yang bisa Anda dapatkan dari bermain game!”, “Bermain game itu bikin malas!”, “Jangan deh ikut-ikutan yang namanya Video game!”, berapa dari Anda yang seringkali mendengar ungkapan ini dari mereka yang non-gamer. Bercermin dari beberapa kasus gaming dalam skala yang berlebihan, banyak orang awam, terutama dari kalangan orang tua yang langsung menyuntikkan prejudice negatif pada hiburan yang mulai bergerak ke arah mainstream ini. Video game dituduh menjadi biang dari beragam masalah sosial, termasuk obesitas dan perilaku agresif yang berujung pada kekerasan. Namun benarkah demikian? Percaya atau tidak, video game sebenarnya memiliki efek yang jauh lebih positif daripada negatif yang selama ini dituduhkan.Sudah tidak terhitung berapa banyak penelitian yang dilakukan untuk menyelami lebih dalam dunia game, untuk mencari tahu sebenarnya efek-efek seperti apa yang sebenarnya dapat mereka hasilkan. Hasilnya? Beragam genre dan mekanisme gameplay yang ditawarkan oleh video game justru seringkali berujung pada efek positif pada kesehatan para pemainnya. Apa saja 10 efek positif kesehatan yang dapat dimunculkan dari video game?
- Meningkatkan ketangkasan. Penelitian menemukan bahwa para ahli bedah yang juga seorang gamer, ternyata mampu beroperasi 27% lebih cepat dan 37% lebih kecil kemungkinannya untuk melakukan kesalahan.
- Game juga dapat digunakan untuk sarana pendidikan. Anak-anak yang belajar menggunakan simulasi video game biasanya akan dapat mengingat 90% informasi yang disampaikan, lebih baik dari sekedar membaca yang hanya mampu diingat 10%.
- Fisioterapi. Memainkan game-game yang membutuhkan aktivitas fisik seperti Wii telah terbukti menghasilkan efek positif bagi para penderita Parkinson. Dalam 12 minggu permainan, tingkat keseimbangan mereka naik 55% dan mampu bergerak lebih cepat.
- Menurunkan tingkat stress. Memainkan game mampu menurunkan hormon penyebab stress – Cortisol hingga 17%. Beberapa game seperti Bejeweled bahkan mampu menurunkan aktivitas stress fisik hingga 54%.
- Multitasking. Gamer biasanya mampu menaruh perhatian pada 6 objek secara bersamaan, dibandingkan dengan non-gamer yang hanya 4 objek. Tidak hanya itu saja, gamer juga dapat bekerja di sisi kognitif dan persepsi dengan tingkat efektivitas lebih tinggi 20% dibandingkan dengan mereka yang non-gamer.
- Kemampuan mata yang meningkat. Dengan memainkan game-game action selama beberapa jam/hari, mampu meningkatkan gerak akurasi mata hingga 20%.
- Hubungan dalam keluarga. 76% dari pasangan suami-istri yang sama-sama gamer mengaku bahwa gaming memberikan efek yang positif bagi pernikahan mereka.
- Meredakan rasa sakit. Penelitian membuktikan bahwa para pasien dengan luka bakar merasakan penurunan rasa sakit hingga 50% saat bermain game.
- Gaming meningkatkan IQ! Dibandingkan dengan mereka yang non-gamer, gamer memiliki kemampuan untuk mengatur memori tentang kejadian dan memperhatikan detail 50% lebih baik. Anak-anak yang memainkan video game sejak dini juga akan tumbuh dengan bagian cortex otak yang lebih tebal.
- Respon yang lebih cepat. Ini mungkin menjadi salah satu nilai andalan yang mungkin hanya dimiliki oleh para gamer. Percaya atau tidak, seiring dengan mekanisme gameplay yang semakin cepat, para gamer dipercaya memiliki waktu reaksi yang sama cepatnya dengan para pilot pesawat jet tempur. Wow!
Sebagai seorang gamer, sebagian besar dari kita tentu saja mengamini beberapa fakta di atas, atau bahkan menjadi “bukti hidup” dari efek positif ini secara langsung. Jadi, jika Anda bertemu lagi dengan orang awam yang langsung menyerang identitas Anda sebagai seorang gamer dengan berbagai informasi negatif yang salah kaprah, jangan ragu untuk melemparkan artikel yang satu ini dan mulai beradu argumen. Namun sekali lagi, terlepas dari semua aspek positif yang ia tawarkan, Gaming is a not legit reason to do nothing with your life!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar